Compang Raci, KominfoMatim - Didampingi Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, Danramil 1612-04 Borong, Jemmy Lawalata, Kadis Kesehatan, dr.Soerip Tintin, Kadis Dukcapil Robertus Bonafantura, Kasat PolPP, Yohanes Syukur, Penjabat Bupati Manggarai Timur, Boni Hasudungan, memantau secara langsung pelaksanaan PIN Polio di desa Compang Raci, Selasa (22/07/2024).
Kadis Kesehatan Manggarai Timur, dr. soerip Tintin, mengingatkan pentingnya ketersediaan fasilitas jamban sehat di setiap rumah tangga karena mampu menekan potensi ancaman kesehatan, baik Stunting dan virus Polio.
Dalam dialog bersama masyarakat, Boni Hasudungan, menyampaikan peran vital kaum perempuan bagi masa depan Manggarai Timur. Kebijakan pemerintah desa diharapakan memberikan dukungan yang maksimal terhadap kaum perempuan.
"Ibu ibu adalah pejuang masa depan Kabupaten Manggarai Timur yang sesungguhnya. Ditangan merekalah, kualitas masa depan anak anak kita ditentukan. Untuk itu kita harus mengupayakan dukungan yang layak bagi kaum perempuan, baik air minum bersih dan melaksanakan dengan sungguh prinsip STBM. Untuk itu saya meminta komitmen pemerintah desa serta masyarakat, agar ini menjadi agenda utama kita di tahun depan" ujar Boni Hasudungan.
Terkait hal ini, Kepala desa Compang Raci, Anselmus Mindri, menyatakan kesanggupannya untuk menuntaskan agenda utama yang disampaikan Boni Hasudungan.
"Pemerintah desa Compang Raci, pada prinsipnya berkomitmen dan siap melaksanakan agenda utama tadi pada tahun depan, " ujarnya.
Kolaborasi peningkatan pelayanan air minum bersih, ketersediaan Jamban sehat dan implementasi STBM, menjadi faktor penting dalam strategi percepatan penurunan Stunting. Terutama untuk mengurangi resiko infeksi saluran pencernaan dan penyakit diare, yang bisa mengakibatkan kekurangan gizi dan Stunting pada anak.
Semangat dan komitmen yang disambut pemerintah desa Compang Raci, menjadi harapan sekaligus wajah kepedulian pemerintah desa di berbagai wilayah lain di Kabupaten Manggarai Timur.
Langkah awal tentu dimulai dengan melibatkan lembaga adat, tokoh masyarakat dan warga desa, untuk melaksanakan kegiatan konservasi sumber daya, terutama menjaga dan mempertahankan keberlangsungan dan keberadaan sumber daya air, terutama pada daya dukung, daya tampung dan berfungsinya mata air.
Sinyal ini, sudah begitu kuat disampaikan Boni Hasudungan, sejak menjalankan tugasnya sebagai Penjabat Bupati Manggarai Timur, sejak Februari lalu.
Dalam kunjungan perdananya di berbagai kecamatan, perubahan iklim menjadi pesan utama yang disampaikan dan selalu diikuti dengan kegiatan penanaman berbagai jenis tanaman pada kawasan tangkapan hujan, mata air dan sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
Layak ditunggu, langkah pemerintah desa dalam mengkonsolidasikan seluruh kekuatan, untuk kembali melaksanakan prinsip prinsip budaya Manggarai, yang mengatur relasi manusia dengan alam dan budayanya.
Sudah saatnya memberikan kembali apa yang menjadi hak alam. Mengembalikan kembali, hak tanaman endemik untuk bertumbuh di tempatnya. Mengembalikan hak setiap mata air, untuk memiliki hutannya dan kembali mengalirkan air di berbagai sungai. Dan memberikan kembali, tempat hidup bagi berbagai jenis hewan baik di air dan udara.
Memelihara alam berarti memelihara kehidupan dan peradaban manusia, menjadi pesan istimewa Boni Hasudungan, untuk segera dituntaskan, oleh setiap komunitas di Kabupaten Manggarai Timur.
(ManggaraiTimur/MC/Patrys Anggo)