ManggaraiTimur,MC – Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, sangat memberikan perhatian terhadap kepentingan kaum perempuan dan anak di kabupaten Manggarai Timur. Dalam berbagai kesempatan, isu ini selalu disampaikannya, terutama mendorong setiap perangkat daerah untuk merumuskan kebijakan yang mengakomodir kepentingan kaum perempuan dan anak, serta mendorong pemerintah desa agar memastikan ketersediaan akses terhadap partisipasi serta peran perempuan dan anak dalam merencanakan pembangunan.
Merespons hal ini, Agas Andreas, sejak 2019 telah mengambil langkah cepat, dengan aktif membuka dialog dan kerjasama, dengan berbagai lembaga non pemerintah untuk ikut hadir dan berkarya di kabupaten Manggarai Timur. Dan pada Selasa, (20/7/2025), Agas Andreas bersama perwakilan GNI (Gugah Nurani Indonesia), Mathilda Antoinette Buisan, telah menandatangani kerjasama terkait beragam kepentingan kaum perempuan dan anak.
Sama seperti berbagai wilayah lainnya di Indoensia, kabupaten Manggarai Timur, juga menghadapi tantangan yang seragam, terutama pada fakta dan data, bahwa jumlah dan peran kaum perempuan usia produktif dan anak di kabupaten Manggarai Timur, menjadi sangat penting sekaligus tantangan dalam konteks bonus demografi, yang diharapkan mampu menjadi kekuatan pada momentum Indoensia Emas tahun 2045 mendatang. Sebuah jarak waktu, yang sebentar lagi akan segera tiba didepan mata kita.
Dengan segala tantangannya, kaum perempuan usia produktif dan anak di kabupaten Manggarai Timur, berada di wilayah pedesaan di kabupaten Manggarai Timur, yang pertumbuhan ekonominya sangat tergantung pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Kondisi kesehatan, keamanan, pengetahuan, keterampilan, akses dan partisipasi, masih menjadi berbagai dimensi yang pasti bisa segera dituntaskan dengan kerja kolaboratif.
“Membangun Manggarai Timur, tidak bisa hanya oleh pemerintah semata. Butuh dukungan berbagai pihak, terutama GNI yang juga telah memberikan kontribusi bagi masyarakat. Sekali lagi terima kasih teman teman GNI “, ujar Agas Andreas.
Diawal tahun 2025, untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi nasional, yang mencapai 10,52 persen. Tentu capaian ini menjadi peluang, untuk menarik program nasional pada sektor pangan di kabupaten Manggarai Timur, yang memiliki beragam kekayaan alam yang komparatif.
Sesuai arah RPJPD Manggarai Timur Tahun 2025-2045, yang mengusung visi Manggarai Timur sebagai kawasan Agrobisnis, maka rangkaian basis masyarakat hukum adat, UMKM dan agrowisata akan menjadi lokomotif ekonomi yang menggerakan berbagi sektor lainnya. Sebuah momentum untuk memanfaatkan bonus demografi yang mayoritasnya adalah kaum perempuan untuk memainkan peran, baik secara sosial, budaya dan ekonomi, serta menyiapkan generasi mudanya, untuk menyambut Indoensia Emas 2045 dengan optimisme.
(ManggaraiTimur/MediaCenter/Patrys Anggo)
