ManggaraiTimur/MC- Isu keimigrasian di kabupaten Manggarai Timur , telah menjadi perhatian serius Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo. Kabupaten Manggarai Timur, telah menjadi salah satu wilayah penunjang Kawasan Ekonomi Khusus Labuan Bajo, yang juga menjadi wilayah konetivitas antara kabupaten Manggarai Barat dengan berbagai daerah lain sedaratan Flores Lembata.
Dalam rapat yang dipimpin oleh staf ahli Bupati, Albertus Rangkak, menyampaikan posisi kabupaten Manggarai Timur, yang teretak di daratan Flores, berada dalam posisi yang sangat penting karena berada diantara samudera Indonesia dan laut Flores.
Dalam arahannya menyampaikan bahwa Flores sebagai bagain dari kepulauan NTT, berada diantara benua Asia dan Australia di ruang rapat kantor Bupati Manggarai Timur, Kamis (09/10/2025), Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, merilis data sementara jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 47 ribu kunjungan dengan didominasi oleh wisatawan Tiongkok.
“ Kabupaten Manggarai Timur serta daratan Flores menjadi wilayah yang strategis, terutama memiliki konektivitas penerbangan udara dan laut, dengan demikian isu migrasi sosial menjadi sangat penting, terutama ketika dikaitkan dengan isu keamanan nasional serta kesehatan. Tentu pengawasan terhadap mobilitas warga asing, harus menjadi perhatian serius dalam kerjasama ini,” tegas Albertus Rangkak.
Kasubsi Inteldakim, Dwi Fachrizal Para Sagara, menjelaskan, berdasarkan data yang ada, jumlah orang asing saat ini, sudah tidak sesuai dengan data izin tinggal, terutama dengan semakin meningkatnya keberadaan orang asing, seiring dibukanya penerbangan internasional dari Malaysia. Dan masih banyaknya hotel dan penginapan yang tidak melaporkan warga negara asing yang menginap serta semakin maraknya perkawinan campur antara warga negra asing.
Pertemuan ini selanjutnya akan disertai dengan sejumlah tindaklanjut diantaranya Penerbitan SK TIMPORA ( Tim Pengawasan Orang Asing ) kabupaten Manggarai Timur, serta pengorganisasian koordinasi dan pertukaran informasi dalam kegiatan operasi gabungan yang bersifat khusus dan insidental, serta pembentukan desa binaan imigrasi di kabupaten Manggarai Timur.
TIMPORA selanjutnya akan melibatkan kantor wilayah Imigrasi, Kepala Kantor Imigrasi, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Manggarai Timur, Komando Distrik Militer, Kepolisian Resort Manggarai Timur, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manggarai Timur, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kabupaten Ngada, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Ngada, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ngada.
TIMPORA selanjutnya memiliki tugas dan fungsi, diantaranya, Memberikan saran dan pertimbangan mmengenai hal yang berkaitan dengan Pengawasan orang asing, Koordinasi, pertukaran data, informasi, pelaksanaan dan pengaturan hubungan serta kerja sama dalam rangka pengawasan orang asing, Pengumpulan informasi dan data keberadaran orang asing secara berjenjang dari tingkat desa atau kelurahan sampai dengan propinsi, analisa dan evaluasi terhadap data/informasi, membuat peta pengawasan orang asing serta penyelesaian permasalahan keberadaan dan kegiatan orang asing, penyusunan rencana operasi gabungan yang bersifat khusus atau insidental, termasuk rencana operasi mandiri setiap instansi anggota TIMPORA.
Rapat Koordinasi ini di ikuti oleh Kepolisian Resor Manggarai Timur, Koramil-04 Borong, Kantor Kementerian Agama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Manggarai Timur.
( ManggaraiTimur/MC/Penulis Hubertus Edison/ Editor /Patrys Anggo//)
