Manggaraitimur,MC-Review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan penurunan stunting tahun 2021 tingkat Kabupaten Manggarai Timur (KMT) dilaksanakan Jum'at (28/1/2022). Kegiatan yg bertempat di Aula Setda KMT ini menghadirkan Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penurunan Stunting.
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas dalam sambutannya yg dibacakan Staf Ahli Bupati, Flavianus Gon menyampaikan pentingnya kegiatan ini.
Review kinerja menjadi sangat penting untuk melihat capaian kinerja selama 2021. Selain itu untuk melihat kemajuan program dan kegiatan yg telah disepakati dalam rembuk stunting pada tahun sebelumnya.
Hal ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi pembelajaran untuk merumuskan perbaikan, sebagai umpan balik bagi perencanaan program di tahun 2022 ini.
"Cakupan evaluasi kita adalah pelaksanaan delapan aksi konvergensi stunting, realisasi penurunan stunting tahunan daerah dan pelaksanaan anggaran, program dan kegiatan intervensi stunting," lanjut Bupati Andreas.
Sementara itu Kepala Bapelitbangda KMT, selaku Koordinator Pokja Penurunan Stunting, Maksimus Ngkeros, dalam pemaparannya menyampaikan beberapa capaian indikator kinerja sepanjang 2021.
Cakupan ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan pemulihan 99%. Cakupan ibu hamil dapat Tablet Tambah Darah selama kehamilan 67%. Cakupan balita kurus yg mendapatkan makanan tambahan 72%.
Cakupan kehadiran di posyandu 88 persen. Cakupan ibu hamil K4 55 persen. Cakupan anak 6-9 bulan yang mendapat Vitamin A 92%. Cakupan bayi 0-11 bulan telah diimunisasi secara lengkap 92%. Cakupan balita diare yg memperoleh suplemen zink 98%.
Cakupan remaja putri mendapat Tablet Tambah Darah 85%. Cakupan layanan ibu nifas 94%. Cakupan kelas ibu hamil mengikuti konseling gizi dan kesehatan 67%. Cakupan rumah tangga yg menggunakan sumber air minum layak 82%.
Cakupan rumah tangga yg menggunakan sanitasi layak 91%. Cakupan ASI eksklusif 87%, cakupan balita konseling MP ASI 71%. Cakupan balita gizi buruk yang ditangani mendapat perawatan 100%.
Ibu hamil yg diperiksa malaria 23,5%. Cakupan keluarga miskin yg memenuhi syarat penerima PKH yg mendapatkan bantuan PKH 60%. Desa stunting yg mendapat bantuan ternak kecil 16 desa (30%).
Jumlah desa menerapkan KRPL 26 Desa. Ditambahkannya, masih ada beberapa indikator yg masih belum terisi.
"Diharapkan beberapa organisasi perangkat daerah segera mengirimkan datanya agar capaian indikatornya bisa diketahui dan dievaluasi bersama," sambung Maksimus.
Selain melakukan review kinerja, pada kesempatan ini juga dilakukan koordinasi pelaksanaan program tahun 2022.
Kepala Dinas Kesehatan KMT dr. Surip Tintin menyampaikan hasil kesepakatan Rakor Percepatan Penurunan Stunting di Labuan Bajo, Manggarai Barat beberapa waktu yang lalu.
Gubernur NTT menargetkan untuk menurunkan stunting sampai 10% dari 13,7% pada Bulan Agustus tahun 2022. "Ini pekerjaan yang sangat berat," sambungnya.
Tetapi, menurut Dokter Tintin, harus terlebih dahulu melihat hasil operasi timbang pada Bulan Februari ini. Bila hasil penurunannya kecil berarti dalam kurun Ferbruari hingga Agustus 2022 harus bekerja lebih berat lagi untuk mencapai target ini.
"Kalau komitmen dan semangat kita kuat, saya rasa kita bisa," sambungnya.
Beliau mengajak semua elemen, termasuk desa dan kecamatan untuk bersemangat bersama sama untuk bekerja menurunkan stunting di daerah ini. "Bukan sesuatu yg mustahil yang penting semua komponen bekerja," kata Dokter Tintin.(KOMINFO KMT)