Menteri Pemberdataan Aparatur Negara (MenPAN) Yuddy Chrisnandi terus membuat gebrakan baru. Kali ini dia menggandeng Badan Narkotik Nasional (BNN) dalam rangka pemberantasan penggunaan narkoba di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Politisi Hanura ini menyambangi kantor BNN di Jakarta Timur untuk membuat MoU agar BNN turut bersedia menjalankan program antinarkoba di lingkungan PNS. "Kedatangan kami ingin membuat MoU agar BNN bisa turut serta dalam program ini dan bisa mengexek seluruh PNS di seluruh tingkatan. Hal ini dimaksudkan agar seluruh PNS bisa dipastikan tidak terlibat narkoba," kata Yuddy di Gedung BNN, Jakarta Timur.


Dia menjelaskan, sebagai langkah awal, KemenPAN akan meminta BNN untuk melakukan tes kepada peserta CPNS yang seleksinya sudah dimulai beberapa waktu lalu. "Nanti akan ada tes urin, sel rambut mungkin sel darah. Intinya seluruh PNS dilarang menggunakan narkotika dan harus ada tindakan keras untuk mereka," tegasnya.

Menurutnya, sangat tidak bisa dimaafkan jika pemerintah dengan program-programnya yang memerangi narkotika namun sementara banyak pegawainya yang mengkonsumsi barang haram tersebut. "Bagaimana mungkin aparatur negara jadi teladan masyarakat jadi tulang punggung implementasi revolusi mental di bidang reformasi birokrasi, kalau dia sendiri pengguna narkoba wah kacau, nggak boleh," jelasnya.

Dia menjelaskan jika ada nantinya aparatur negaea yang positif menggunakan narkoba maka akan dikenakan sanksi.
"Kalau ada akan ditindak secara administratif, kami minta BNN untuk rehabilitasi. Sehingga arahan bapak presiden revolusi mental yang sebenarnya membersihkan cara pandang jasmani dan rohani seluruh masyarakat Indonesia khsusnya generasi muda," ungkapnya.

Yuddy pun berharap BNN bisa menjadi salah satu ujung tombak dalam revolusi mental yang menjadi jargon Presiden Jokowi. Menurutnya salah satu revolusi mental adalah mengubah kebiasaan generasi muda yang suka mengkonsumsi narkoba menjadi generasi yang lebih produktif.

"BNN memiliki tugas yang sangat mulia mengantisipasi melakukan pencegahan dini melakukan tindakan terhadap segala bentuk penyalahgunaan obat-obat terlarang terutama narkotika dan psikotropika," ungkapnya.

Dia menjelaskan generasi muda Indonesia yang seharusnya menjadi penerus bangsa malah menjadi pecandu narkoba. Berdasarkan data yang dia miliki setidaknya ada 4,2 juta pemuda yang terjerumus ke dalam dunia narkoba.

"Bisa kita bayangkan setara dengan penduduk Singapura setara dengan satu negara. Ini merupakan persoalan nasional, masalah sosial yang sanagt serius. Sisanya 10% bandar bandar narkoba yang apabila dibiarkan tanpa adanya kerja sama semua pihak, tanpa ada perhatian dari pemerintah dan tekad dari semua pihak akan menjadi ancaman terhadap masa depan pembangunan nasional," jelasnya.

Meskipum demikian, dirinya tidak menutup mata bahwa BNN masih memiliki banyak kendala dalam menjakankan tugasnya terutama dalam urusan dana.

"Kami ingin memastikan semua aparatur negara ini bekerja dengan sebaik-baiknya yang membutuhkan pelayanan dari BNN. Mudah-mudahan anggarannya bisa ditingkatkan, untuk belanja modal untuk membeli alat deteksi bandar narkoba sehingga yang dideteksi lebih banyak yang ditangkap lebih banyak sehingga bisa lebih baik," pungkasnya.

 

(MenPAN Yuddy Chrisnandi) Sumber :harianterbit.com


We have Android App!

Install Manggarai Timur App for better Browsing

Download

JDIH Manggarai Timur

NEWSLETTER

Please enable the javascript to submit this form

LOKASI KAMI :