Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Manggarai Timur menyelenggarakan pelatihan dan Pembimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna Inseminasi Buatan (kawin Suntik) ternak sapi pada hari Kamis (16/6/2016). Kegiatan yang berlokasi  di UPTD Golo Mongkok, desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese ini diikuti oleh para petugas  Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) tingkat kecamatan, para petani ternak dari kelompok tani binaan, siswa-siswi praktek SMKN 1 Aesesa kabupaten Nagekeo dan SMKN 2 Kota Komba dan dua orang guru SMK.

 

Kegiatan mulai  berlangsung Sejak pukul  09.00 WITA dan dinseminasi buatanuka oleh Kepala Bidang Produksi Peternakan pada Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Manggarai Timur, Hermanus Kodi. Menurut Kodi Pelatihan inseminasi buatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau  kompetensi para petugas peternakan dan masyarakat serta meningkatkan produktifitas produksi ternak yang ada di kabupaten Manggarai Timur.

Pelatihan inseminasi buatan ini menggunakan dua metode kegiatan. Pertama, persentase materi dan kedua, praktek langsung. Kegiatan yang mengusung tema “Pelatihan dan Pembimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna Inseminasi Buatan” ini, mengahadirkan nara sumber pakar nutrisi ternak, Ronal Matrif, Drh. Handri Jawad, Drh. Kristo Hemo, Kepala Seksi Pengembangan SDM dan Teknologi Peternakan, Giovani Jampu dan Drh Fredrik Ng. Oewarata, M.Si dari Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sejak tahun 2015 tingkat keberhasilan Inseminasi buatan di Kabupaten Manggarai Timur mencapai 60%.  Berdasarkan hasil pemeriksaan kebuntingan (PKB)  dari 70 ekor sapi terdapat 38 ekor sapi yang dinyatakan bunting dengan proses reproduksi inseminasi buatan. Berdasarkan Pemeriksaan Kebuntingan dan informasi tanggal Inseminasi buatan,  diprediksi sapi-sapi ini akan partus pada bulan Agustus 2016. Kabar gembira ini disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Manggarai Timur, Hermanus Kodi. 

Sementara itu Drh Fredrik menyampaikan materi dengan topik  Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Berahi pada Ternak Sapi. Drh Fredrik mengingatkan peserta pelatihan untuk cermat memperhatikan teknik Inseminasi yang tepat sesuai dengan waktu, tempat, dosis, prosedur, strategi, preservasi/ penanganan peralatan Inseminasi Buatan.

Drh. Fredrik juga menyampaikan petunjuk teknis terkait penggunaan peralatan yang digunakan dalam Inseminasi buatan berupa Kontainer inseminasi Buatan dan Gun Inseminasi Buatan. Kontainer Inseminasi Buatan (termos) berisi nitrogen cair dan semen berisi sel sperma sapi unggul yang dibekukan dengan suhu –1960 di dalam Kontainer, sedangkan Gun Inseminasi Buatan merupakan alat penyuntik sperma sapi ke uterus sapi betina dalam proses inseminasi buatan atau kawin suntik.  

Materi kemudian dilanjutkan dengan  praktek teknik inseminasi buatan pada sapi  oleh  Drh. Freddy bersama para petugas Puskeswan Kecamatan. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Manggarai Timur, Silverster Djerabat turut menyaksikan secara langsung praktek pengawetan pakan dan Inseminasi buatan yang berlokasi di UPTD Golo Mongkok Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur. Hasil praktek dalam pelatihan ini segera diketahui perkembangannya pada bulan September 2015 melalui Pemeriksaan Kebuntingan.

Terkait Program Inseminasi Buatan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Manggarai Timur melalui kepala Bidang Produksi Peternakan, Hermanus Kodi menegaskan bahwa kegiatan Inseminasi buatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas sapi dan memperbaiki genetika ternak sapi di Kabupaten Manggarai Timur. Menurut Kodi,  kegiatan inseminasi buatan ke depan akan mengatasi keterbatasan sapi Jantan yang ada di Kabupaten Manggarai Timur. Program inseminasi buatan sangat berdampak pada peningkatan  produksi sapi di  kabupaten Manggarai Timur dengan lebih efektif dan efisien, karena peran  sapi jantan telah digantikan dengan pemanfaatan  kontainer atau termos yang berisi sperma sapi Unggul Beku.

Hingga saat ini Kabupaten Manggarai Timur masih mengalami kendala akibat keterbatasan  jumlah Kontainer Inseminasi Buatan, dan Jumlah inseminator. Saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Manggarai Timur hanya memiliki dua kontainer Inseminasi Buatan yang hanya ditangani oleh  tiga orang petugas Inseminator. Akibatnya program Inseminasi Buatan tidak cukup  melayani kebutuhan petani ternak yang tersebar di sembilan kecamatan.

“Masyarakat Rana Mese sangat antusias jika ke depan pelaksanaan inseminasi buatan bisa segera dilakukan secara luas terhadap ternak masyarakat. Karena inseminasi buatan akan menghasilkan sapi yang bagus dengan bobot yang berat dan besar. ”. Pengakuan ini disampaikan oleh Zakarias Sampur yang nampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan ini. Peternak Sapi asal  Jati Desa Nangalabang, Agustinus Jemalut juga merasa sangat senang dengan pelatihan ini karena peternak sapi semakin memiliki daya saing ekonomi. Hal ini dipicu oleh keterampilan yang dimiliki para peternak dalam meningkatkan jumlah produksi sapinya.

Sapi yang dihasilkan melalui metode inseminasi buatan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan sapi yang dihasilkan dengan metode kawin alamiah.  Keunggulan metode inseminasi buatan adalah,  sperma yang dimanfaatkan adalah Sperma sapi Unggul yang  didatangkan dari Australia dan Selandia Baru melalui distributor yang berasal dari Singosari Malang jawa Timur.

Program inseminasi buatan yang terus dikembangkan ini,  merupakan tindaklanjut dari semangat dan arah kebijakan politik  konsepsi Cengka Ciko,  yang telah dijalankan sejak periode pertama pembangunan Kabupaten Manggarai Timur ( 2009 – 2014 ). Dengan potensi yang dimiliki serta dukungan arah kebijakan politik pembangunan periode kedua ( 2014 -2019 )  Kabupaten Manggarai Timur diyakini akan menjadi salah satu sentral produksi sapi di Nusa Tenggara timur. Dengan demikian Mimpi besar NTT sebagai propinsi produksi ternak bukan lagi sekedar mimpi tetapi akan segera menjadi kenyataan sehari hari milik para peternak.   

 

Penulis: Pantaleon Maurus Natalius Saling, S.I. Kom (Staf Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Timur)

Editor : Patris Anggo, S.Sos (Kepala Seksi Pelayanan Media Pers, Media Baru, Media Cetak/Grafika, dan Media Luar Ruangan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Timur)