Manggaraitimur,MC-Pencanangan Operasi Timbang Bulan Februari tingkat Kabupaten Manggarai Timur (KMT) dilaksanakan Jumát (28/1/2022). Kegiatan yang berlangsung di Aula Rapat Bupati KMT ini menghadirkan para kepala puskesmas dan dicanangkan secara resmi oleh Bupati Manggarai Timur, yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati, Flavianus Gon.

Kepala Dinas Kesehatan KMT, dr. Surip Tintin menyampaikan  bahwa di daerah ini masih terdapat 11.4 persen balita yang kemungkinan belum terdaftar dalam register sehingga belum terukur.

“Sangat diharapkan dukungan kerjasama pemangku kepentingan dan lintas sektor dalam menyukseskan Operasi Timbang Bulan Februari 2022 ini,” sambungnya.

Balita yang ditimbang dari seluruh balita yang tercatat dalam register yang ada di setiap lokasi timbang, wajib hukumnya lebih dari 80 persen.  

Oleh karena itu semua petugas wajib melakukan mobilisasi sasaran sebelum operasi timbang dilakukan, minimal satu minggu sebelum pelaksanaan timbang. “Jangan ada lagi balita yang lolos dari operasi timbang ini,” tegasnya.

pencanangan timbang

Bila ada yang tidak datang pada saat operasi timbang maka petugas wajib melakukan sweeping untuk memastikan semua balita mengikuti operasi timbang.

Rangkaian kegiatan ini, menurut Dokter Tintin, harus dilakukan di Bulan Februari dan hasilnya dilaporkan secara online melalui aplikasi yang sudah disediakan.

“Tidak boleh dilakukan di Bulan Maret karena sudah pasti akan ditolak oleh aplikasi yang sudah disiapkan,” tegasnya.

Strategi yang harus dilakukan untuk menyukseskan operasi timbang ini mesti menjadi perhatian serius setiap kepala puskesmas. Petugas kesehatan segera melakukan rekap penggunaan alat ukur terstandar yang ada di puskesmas masing-masing.

Jika alat ukur terstandar kurang dari jumlah posyandu yang ada dalam satu hari  maka pelaksanaan posyandu yang lain, waktunya disesuaikan sehingga dapat menggunakan alat ukut terstandar. Untuk itu segera dilakukan inventaris jadwal posyandu yang ada di puskesmas masing-masing.

“Saya inginkan, sebelum operasi timbang dilaksanakan, semua kepala puskesmas dan petugas gizi wajib mengidentifikasi dimana posyandu yang timbangannya tidak benar atau rusak,” ujar dokter Tintin.  

Untuk itu, semua petugas akan dipanggil untuk mengikuti arahan dan untuk mengetahui apa yang menjadi hambatan bagi mereka saat operasi timbang Bulan Agustus 2021.

Selanjutnya dokter Tintin meminta setiap kepala puskesmas segera membentuk tim operasi timbang sehingga segera mendapat pembekalan. Semua petugas yang turun ke posyandu harus benar-benar paham cara mengukur sesuai SOP dan memahami tugasnya.

“Jangan Sampai ada kekeliruan,” sambungnya. Sehingga kekeliruan yang terjadi sebelumya bisa diperbaiki dan tidak terjadi lagi dalam operasi timbang Bulan Februari 2021 ini.  

Ditambahkannya, setelah dilakukan pengukuran maka data-data yang ada itu segera diinput. “Harus dilakukan pada hari yang sama dan jangan ditunda-tunda, karena standarnya seperti itu,” ungkap dokter Tintin. Oleh karena itu kepala puskesmas wajib memfasilitasi petugas yang melaksanakan pelaporan ini.

Sementara itu tim kabupaten akan melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa data yang disampaikan itu benar-benar valid. Bila ada data yang salah maka segera dilakukan perbaikan dengan melakukan pengukuran ulang.

Tim kabupaten, menurutnya, akan bekerja 24 jam secara bergantian untuk mengolah data yang ada untuk memastikan data yang dikirim ke propinsi benar-benar valid.

Lebih lanjut disampaikannya, balita gizi kurang yang ditemukan dalam operasi timbang segera durujuk dan dirawat sehingga ditangani dengan serius sesuai kondisinya.(KOMINFO KMT)