ECOWISATA

manggaraitimurkab.go.id, Borong, - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Manggarai Timur (KMT) menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Buatan (Ecopark) untuk pengelola desa wisata dan beberapa desa yang akan segera ditetapkan sebagai desa wisata. Kegiatan yang berlangsung sejak 14 hingga 16 September ini merupakan upaya pembinaan, pengembangan dan peningkatan tata delola destinasi wisata di daerah ini.

  albert

Kualitas sumber daya manusia pemandu wisata Ecopark yang mumpuni adalah salah satu kunci suksesnya pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Demikian disampaikan Kepala Disbudpar KMT, Albertus Rangkak pada pembukaan kegiatan ini, Selasa (14/09/2021). "Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah sehingga pemandu wisata di daerah ini mampu bersaing sehingga tidak menjadi penonton saja," tambahnya. Pengetahuan dan pemahaman tentang merekayasa dan mengoptimalkan destinasi wisata dengan tanpa merusak alam, harus terus ditingkatkan.

Saat ini banyak wisatawan yang lebih tertarik untuk mengunjungi destinasi yang pengelolaannya mengedepankan konsep perlindungan terhadap alam dan ekosistemnya. "Peluang ini mesti kita manfaatkan mengingat destinasi wisata kita masih alami, tinggal dipoles saja, selama tidak merusak lingkungan," lanjutnya.

Ditambahkannya, pemandu wisata harus menguasai informasi dan keunikan destinasi yang dikelolanya sehingga mampu menjelaskannya dengan benar kepada pengunjung yang datang. "Pemandu wisata bukan penerjemah, walaupun penguasaan bahasa asing menjadi sangat penting dalam melayani wisatawan mancanegara," ujar Albertus. Selain itu pemahaman tentang etika juga menjadi syarat mutlak sehingga tamu merasa nyaman saat mengunjungi destinasi wisata daerah ini.

Berdasarkan Perda nomor 02 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Pembangunan Pariwisata Daerah peiode 2021 - 2025 sudah menyebutkan sasaran pembangunan pariwisata KMT. Disebutkan beberapa sasaran yakni mengembangkan inovasi dan daya tarik, meningkatkan keterlibatan masyarakat, membangun citra destinasi yang aman, nyaman dan berdaya saing. Selain itu disebutkan juga sasaran untuk meningkatkan kapasitas atau skil, produk wisata, standarisasi, sertifikasi sumber daya manusia dan industri pariwisata.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Gloria Borong ini menghadirkan narasumber yang merupakan pemandu wisata berpengalaman. Yohanes Jehabut, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Cabang Manggarai yang hadir sebagai salah satu narasumber menyampaikan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia pariwisata saat ini. "Hal ini untuk mengantisipasi ledakan wisatawan setelah pandemi Corona ini," sambungnya.

Tripadvisor sudah merilis hasil survey yang menunjukkan bahwa wisatawan eropa sudah merencanakan perjalanannya. "Mereka hanya benar benar menunggu kapan akses internasional dibuka sehingga mereka segera melakukan perjalanan," ujarnya. Diprediksi setelah pandemi melandai wisatawan akan cenderung mengunjungi destinasi yang ada di pelosok dan jauh dari keramaian. Masa pandemi dengan segala pembatasan ini, lanjut Yohanes, menjadi kesempatan bagi pekerja pariwisata untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memadai di desa-desa wisata KMT.

Pelatihan yang diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta yang merupakan aparat desa dan pengelola desa wisata ini merupakan upaya memandu dan memimpin pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan di daerah ini.