ManggaraiTimur MC - Ketika berbagai wilayah di Indonesia mengalami gagal panen akibat kekeringan dan cuaca panas, wilayah Utara Kabupaten Manggarai Timur, tetap menjadi kekuatan utama sektor pangan yang tak tergantikan. Hamparan padi sawah varietas Ciherang, seluas 168,32 Ha, membentang menguning yang terbagi menjadi kawasan penangkaran varietas padi Ciherang seluas 40 Ha dan non penangkaran mencapai 128,32 Ha.

Ada yang berbeda pada panen raya kali ini di Desa Nanga Mbaur, Jumat (25/10/2019). Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, melalui Dinas Pertanian menyerahkan 3 unit mesin panen padi untuk dimanfaatkan masyarakat Rembong. John Sentis, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur, mengharapkan masyarakat agar memanfaatkan bantuan peralatan yang ada secara baik.

“Tiga unit peralatan ini seluruhnya kita serahkan ke Desa Nanga Mbaur karena potensinya sangat luar biasa dan untuk menjawab kebutuhan kelompok tani di sini. Saya berharap peralatan ini bisa dirawat dengan baik sehingga bisa terus mendukung kegiatan panen dengan optimal“ kata Jhon Sentis.

Harapan Jhon Sentis disambut baik Husen Loma. Pria berusia 60 an tahu, yang pernah menjadi Kepala Desa Nanga Mbaur ini menilai bantuan yang diterima akan semakin meningkatkan daya saing ekonomi petani. “Kami berterima kasih dengan kehadiran alat ini sehingga mengurangi beban pengeluaran kami. Apalagi kami sangat kesulitan mencari tenaga kerja,” ujarnya.

Wilayah Utara di Kabupaten Manggarai Timur sejak dulu telah dikenal sebagai lumbung padi dan beragam hasil pertanian lainnya. Sayangnya, keterbatasan alat pertanian modern menjadi kendala terbesar ketika masa panen tiba.

Keberadaan 3 unit mesin panen padi ini, tentu meringkas proses panen baik dari waktu, tenaga dan biaya kerja. Pengelolaan pertanian yang lebih efisien menjadi peluang baru yang bisa dimanfaatkan masyarakat Rembong. Kini waktu, tenaga dan biaya tidak lagi menjadi beban yang harus dipikul petani.

Kisah keberhasilan desa Nanga Mbaur tak lepas dari peran tim penyuluh pertanian. Ungkapan terima kasih, Mahmuda, Ketua kelompok tani Kelapa Tiga, menjadi gambaran perjuangan dan kesetiaan para penyuluh mendampingi petani.

“Para penyuluh di Sambi Rampas luar biasa. Dua kali dalam seminggu, mereka selalu mendampingi kami. Mereka setia dengan kami pak,“ kata Mahmuda. Panen raya padi sawah varietas Ciherang di 168,32 hektar ini dikelola oleh 306 orang petani yang terbagi dalam kelompok petani penangkar dan non penangkar.

Panen raya ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Yohanes Sentis, Ketua BPP Kecamatan Sambi Rampas, Robertus, anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Jemain Utsman, Koramil Sambi Rampas, Ramadhan, tokoh masyarakat dan petani desa Nanga Mbaur.

Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur menargetkan bulan Agustus tahun 2020 mendatang, panen raya sudah bisa dilaksanakan lebih cepat dibandingkan tahun 2020. Sementara jadwal tanam akan dilaksanakan pada bulan April dan Mei mendatang.

Kapasitas lingkungan alam yang memadai menjadi sumber utama keberhasilan sektor pertanian di wilayah Kecamatan Sambi Rampas. Kondisi ini disokong dengan pertumbuhan luas lahan sawah berdasarkan jenis pengairan. Updating Data Statistik Sektoral, triwulan Satu tahun 2019 yang diterbitkan Dinas Kominfo, menampilkan data yang menarik. Untuk irigasi tekhnis, 384 Ha, Irigasi setengah teknis 181,43, Irigasi sederhana 246,56 Ha, dan Tadah hujan, 438,93 Ha.

Peliput : Muh. Yamin

Editor : Patrys Anggo